Profil Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia atau BNI (IDX: BBNI)adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara
Indonesia (BNI), dipimpin oleh seorang Direktur Utama[1] yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni.
Bank Negara Indonesia
(BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia.
Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di
Indonesia dan 5 di luar negeri.
PT Bank Negara
Indonesia Tbk didirikan oleh Margono Djojohadikusumo,
yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan bank sirkulasi/sentral yang
bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI
Awal pendirian
Logo pertama BNI (1946-1988)
Bank Negara Indonesia didirikan dan dipersiapkan pada tanggal 5 Juli 1946 menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab
menerbitkan dan mengelola mata uang RI.
Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang
Republik Indonesia atau ORI. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentralatau Bank Sirkulasi, serta sekaligus
juga adalah sebagai pendiri dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia yang
pertama adalah Raden
Mas (R.M.) Margono Djojohadikusumo.
Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih
menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank
devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan
penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955.
Logo BNI kapal layar (1988-2004)
Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan kepercayaan pemerintah
terhadap perusahaan BNI. Maka, pada 1968, status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama
PT Bank Negara Indonesia.
Pada 2013, BNI meluncurkan kartu kredit dan
kartu ATM/debit bergambar Tim Sepakbola peserta BPL, Chelsea, dengan logo MasterCard. Kartu tersebut dapat diterima oleh
fans Chelsea. Bank BNI juga meluncurkan
layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri
minyak dan gas.[2]
Perkembangan Bisnis
Jelang akhir 2015, BNI mendapat izin beroperasi di Myanmar dengan
membuka kantor cabang yang akan dibantu kantor cabang Singapura. Kantor di
Myanmar ini menggarap segmen korporasi dan juga terdapat layanan remitansi bagi
para staf kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI).[3]
Bank Negara Indonesia terpilih menjadi bank yang melayani pembayaran
bagi para investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia melalui
alur Layanan Izin Investasi 3 Jam yang disiapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) karena BNI adalah bank yang sudah terhubung
dengan layanan AHU Online milik Kementerian
Hukum dan HAM.[4]
Anak
perusahaan
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
saat ini mempunyai 9 anak
perusahaan, yaitu:
·
BNI Remittance Limited - Hong Kong
·
PT. Bina Usaha Indonesia
·
PT. BNI Life
·
PT. BNI Multi Finance
·
PT. BNI Nomura Jafco Investment
·
PT. BNI Nomura Jafco Manajemen Ventura
·
PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu
·
PT. BNI Securities
·
PT. Pembiayaan Artha Negara
·
PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
·
PT. Asuransi Tri Pakarta
·
Bank BNI Syariah
·
Bank Nusa Nasional (telah di-spin off pada
2009)
Komentar
Posting Komentar