Pengaruh Budaya India

Pengaruh Budaya India
Pengaruh budaya india menyembabkan terjadinya beberapa perubahan seperti:
Sebelumnya: seorang kepala suku dipilih oleh anggota masyarakat. Orang yang dipilih merupakan orang yang mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek moyang dengan baik.
Setelah: kedudukan kepala suku dignatikan oleh raja, tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, tetapi diturunkan secara turun-temurun.

Demikian pula dengan sistem kemasyarakatan. Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya berkembang di lembah sungai Indus adalah sistem kasta. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana(pendeta) menduduki golongan pertama. Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah/keempat. Penggolongan seperti inilah yang disebut Caturwala.
Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya
Hindu-Buddha atau sering disebut Hindunisasi. Beberapa pendapat (teori) tersebut dijelaskan pada
uraian berikut:

Pertama, sering disebut dengan teori Ksatria. Dalam kaitan
ini R.C. Majundar berpendapat, munculnya pengaruh Hindu di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Ksatria yang melarikan diri dan mendirikan kerajaan di Kepulauan Indonesia&Asia Tenggara. Namun teori ini kurang disertai dengan bukti yang mendunkung.
Kedua, teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J.
Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam
dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia adalah kaum pedagang. Para pedagang berlayar untuk berdagang melalui jalur lautan. Itu menyebabkan mereka sangat tergantung pada musim&kondisi alam. Bila kondisi tidak memungkinkan mereka menetap lebih lama, hingga mereka un menikah dengan penduduk pribumi.
Ketiga, teori Brahmana. J.C. van Leur berpendapat
Hinduisasi disebabkan oleh kaum Brahmana. Pendapat ini didasarkan oleh temuan prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta&huruf Pallawa yang hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.

Keempat, teori Arus Balik, teori ini berpendapat orang Indonesia yang pergi ke India untuk belajar agama, kembali ke Indonesia dan menyebarkannya.

Kerajaan-Kerajaan pada Masa Hindu-Buddha

1.      Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai terletak di di daerah Muarakaman di tepi sungai Mahkam, Kalimantan Timur, berdiri sekitar abad ke-4. Raja yang terkenal memerintah Kerajaan Kutai adalah Mulawarman. Dikerajaan Kutai juga ditemukan prasasti yupa dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta dan dibuat sekitar abad ke-5 m

2.      Kerajaan Tarumanegara
Terletak di wilayah Barat Pulau Jawa, mulai berkembang pada abad ke-5 m. Raja yang terkenal adalah Punawarman. Sejarah Tarumanegara adalah ditemukannya 7 buah prasasti berhuruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, prasasti itu adalah:
·         Prasasti Tugu di kampung Batu Tumbuh, Desa Tugu, dekat dengan tanjung priok, jakarta.
·         Prasasti Ciaruteun di kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.
·         Prasasti Kebon Kopi di kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor
·         Prasasti Muara Ciaten di Muara Kali Ciaten, kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor
·         Prasasti Jambu (pasir koleangkak) di sebuah bukit (pasir) koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung, Bogor.
·         Prasasti Cidanghiang (lebak) di tepi kali cidangkiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan.
·         Prasasti pasir Awi di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor.

3.      Kerajaan Kalingga terletak di Jawa bagian tengah. Berkembang sekitar abad ke-7 sampai ke-9 m. Penguasa kerajaan Kalingga Lalah Ratu Sima. Penduduk Kalingga pada umumnya adalah Buddha

4.       Kerajaan Sriwijaya terletak di Palembang, di dekat pantai dan tepi sungai Musi. Berkembang pada abad ke-7 m yang diperintah oleh Raja Dapunta Hyang. Di Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan Prasasti dengan huruf Pallawa antara lain:
-Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 605 saka (683) m
-Prasasti Talang Tuo berangka tahun 606 saka (684)
-Prasasti Telaga Batu tidak diketahui berangka tahun
-Prasasti Kota Kapur berangka tahun 608 saka (656)
-Prasasti Karang berarti berangka tahun 608 (686)

5-     Kerajaan Mataram kuno berdiri pada abad ke-8 di Jawa bagian tengah. Raja yang memerintah yaitu Raju Sanjaya. Di Mataram Kuno juga ditemukan prasasti yaitu Prasasti Canggal, prasasti kalasan, prasasti klaura, prasasti kedu/prasasti balitung.

6-     Kerajaan Kerdiri berdiri tahun 1104 m, kemudian tahun 1117 m kerajaan Kediri dipimpin oleh Bameswara, kemudian pada tahun 1135 m diganti oleh raja Jayabaya. Pada masa pemerintahan Jayabaya digubah kitab Baratayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya.


7-     kerajaan Singhasari di perintah oleh raja Ken Arok tahun 1222-1227 m. Kerajaan ini terletak di dekat kota Malang, Jawa Timur. Kemudian digantikan oleh Anasupati pada tahun 1227 m, lalu digantikan oleh Toh Jaya tahun 1248 m, kemudian diganti oleh Ronggawuni tahun 1248-1268, Ronggowuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardana, kemudian digantikan oleh Kertanegara tahun 1268-1292 m  bergelar Sri Maharja di raja Kertanegara.

8-    kerajaan Majapahit, berpusat di Jawa Timur antara Abad ke-14 ke-15 m. Raja yang memerintah adalah Raden Wijaya, setelah ia wafat digantikan oleh putranya Jayanegara. Pada masa Pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada Majapahit mencapai zaman keemasan.


9-     kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali. Di bali juga terdapat kerajaan misalnya: Kerajaan Gelgel, klungkung, dan Buleleng didirikan oleh I Gusti Ngurak Panji Sakti.

- -   Kerajaan Tulang Bawang, terletak di daerah Lampung. Berita Cina tertua yang berkenaan dengan daerah Lampung berasal dari abad ke-5 yaitu dari kitab Liu-Sang-Shu, sebuah kitab sejarah dari masa pemerintahan kaisar Liusung (420-479). Sumber sejarah Cina yang lain, yaitu kitab T’ai-P;ing-Kuang-Yu-Chi pada tahun 976-983 M


  -   Kerajaan Kota Kapur, terletak di kota Kapur, pulau Bangka pada tahun 1994. Pusat kekuasaan ini meninggalkan temuan-temuan arkelogis berupa sisa-sisa sebuah bangunan candi Hindu, arca-ara batu, ada 2 arca diantaranya: Arca Wisnu dan Arca Cibuaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis – Jenis Administrasi dan Pengelompokkan Administrasi

Menerapkan Pedoman, Prosedur, dan Aturan Kerja di Perusahaan

Jenis dan Fungsi Grafik