Bahasa Jepang

A.    Ucapan dalam bahasa jepang
Dalam bahasa Jepang huruf a, i, u, e dan o pada umumnya diucapkan sama seperti baha indonesia.
-          Huruf mati
Dalam Bahasa Jepang, huruf mati, m, s, dll pada umumnya di ucapkan sama seperti Bahasa Indonesia akan tetapi ada beberapa pengecualian.
      G -> diucapkan seperti dalam Bahasa Indonesia, bila huruf itu terletak di awal kata, tetapi bila terletak di tengah atau di akhir kata, maka di ucapkan seperti ng = nagai ( panjang ) di ucapkan nangai
      D -> diucapkan seperti dalam Bahasa Indonesia, bila huruf itu terletak di awal kata di ucapkan d : daidokoro ( dapur ), dobutsu ( binatang )
      B -> diucapkan seperti dalam Bahasa Indonesia, bila huruf itu terletak di awal kata diucapkan b : baka na ( bodoh ), bu : ( bagian, seksi )
      P, t k -> diucapkan seperti dalam Bahasa Indonesia, bila huruf itu terletak di awal kata diucapkan p, t, k : sanpo suru ( berjalan-jalan ), tabako ( rokok ), kumo ( awan )
      N -> diucapkan n : nofu ( petani ), neko ( kucing ) akan tetapi bila huruf n di akhir kata, maka diucapkan ng : nippon di ucapkan nippong.
B.     Tata bahasa
-          Kata benda :
            Dalam bahasa jepang, kata benda tidak terdapat bentuk tunggal atau jamak. Dan pada umumnya tidak mempunyai kata sandang.
Contoh : Tegami ( surat ), Kami ( kertas )
Sesudah kata benda, kita dapat menempati WA : Kono heya wa chisai desu ( kamar ini kecil ), sono uchi wa takai desu ( rumah itu tinggi )
            Untuk menunnjukan ini : digunakan kono dan itu di guakan sono atau ano
Contoh :
            Kono shimbun ( surat kabar ini )
            Sono hon ( bukan itu )
            Ono uchi ( rumah itu )
Sono dan ano artnya itu, bdanya adalah sono menunjukan benda yang dimaksud tidak jauh, sedangkan ano menunjukkan benda itu jauh.
-          Kata ganti
Dalam Bahasa Jepang kata ganti adalah watashi ( saya ), anata ( engkau, kamu, anda ), kare ( ia, dia ), watashitachi ( kami, kita ), karera ( mereka ). Kata ganti ini digunakan untuk pokok kalimat.
Untuk menunjukkan penderita, maka kita menempatkan o atau ni, dan bila menunjukkan kepunyaan / kepemilikan, kita menempatkan no : watashi no ( kepunyaan saya ), anata no ( kepunyaan anda ), watashitachi no ( kepunyaan kami ), karera no ( kepunyaan mereka ).
Contoh :
            1. watashi wa sensei desu
            = saya guru
            2. herumon san watashi ni tegami o kakimasu
            = tuan hermon menulis surat untuk saya
            3. anata wa / chugokujin / nihojin / kankokujin desu ka ?
            = apakah anda orang cona / jepang / korea ?
            4. watashi no heya
            = kamar saya
            5. watashitachi no niwa
            = kebun kami
-          Kata kerja :
Kita menempatkan kata kerja di akhir kalimat, tetapi perlu diingat bahwa kata kerja yang berakhir bu, mu berubah menjadi -nde dalam bentuk sedang dan -nda dalam bentuk lampau.
Misalnya :
            Asobu ( bermain ) menjadi asonde dalam bentuk sedang dan asonda dalam bentuk lampau.
Perhatikan kata kerja yang berakhiran u berubah menjadi -tte dalam bentuk sedang dan -tta dalam bentuk lampau.
Misalnya :
            Kau ( membeli ) menjadi katte dalam bentuk sedang dan katta dalam bentuk lampau.
Untuk membentuk kata sopan, kata kerja asli diganti masu’iichu ( pergi ) menjadi iicimasu.
Contoh :
            Ano hito wa iicimasu
            = orang itu pergi
Untuk bentuk lampau -masu diganti dengan -mashita dan desu diganti menjadi desitha.
Contoh :
            Watashi wa heya e iccimashita
            = saya pergi ke kamar
Untuk bentuk negatif ( sekarang ) -masu diganti dengan masen, dan bentuk lampau. Nya -masen deshita.
Contoh :
            Kono onna wa iicimasen
            = wanita ini tidak pergi
            Uchi o mimasen deshita
            = saya tidak melihat rumah itu
Untuk mengatakan keinginan kita menggunakan -tai
Contoh:
            Aketai = ingin membuka
            Hometai = ingin memuji
-          Kata sifat
Ada dua macam kata sifat dalam Bahasa Jepang, kata sifat yang berakhiran -i : kanashi ( sedih ), mijikai ( pendek ), osoi ( lambat ), takai ( tinggi ), kirei na ( cantik bagus ), baka na ( bodoh ).
Contoh :
            Sono uchi wa takai desu
            = rumah itu tinggi
            Kirei na komodo
            = anak cantik
Bila tidak ada kata kerja, kita harus menambahkan desu dalam kalimat
Contoh :
      Komodo wa kirei desu
      = anak itu cantik
Untuk membentuk tingkat perbandingan, kita menempatkan yori untuk tingkat lebih dan ichiban / mottomo untuk tingkat paling.
·         Yori mijikai = lebih pendek
·         Iciban mijikai = paling pendek
-          Kata depan
Heya ni ( di kamar ), hape e ( ke kamar ), heya no naka ni ( di dalam kamar )
Contoh :
      Heya no naka ni iso ga arimasu
      = ada kursi di dalam kamar
-          Ada dan tidak ada
Untuk mengatakan ada digunakan ga arimasu, dan tidak ada digunkan ga arimasen.
Contoh:
      Heya ga takusan arimasu
      = ada beberapa kamar
-          Pertanyaan
Dengan menambahkan ka di akhir kalimat : kore wa anata no heya desu ica ? ( apakah ini kamar anda ? )
Dengan menambahkan ne di akhir kalimat : kore wa anata no hon desu ne ? ( ini buku anda bukan? )
-          Perintah
Unutk membentuk perintah, kita menggunakan kudasai ( bentuk sopan )
Contoh:
      Kaite kudasai
      = silahkan tulis
      Okake kudasai

      = silahkan duduk 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis – Jenis Administrasi dan Pengelompokkan Administrasi

Menerapkan Pedoman, Prosedur, dan Aturan Kerja di Perusahaan

Jenis dan Fungsi Grafik