Komunikasi bisnis yang efektif
a. Arti Komunikasi
Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam kehidupan
dunia kerja. Bila komunikasi berjalan efektif, maka arus informasi dalam dunia
kerja pun akan berjalan lancar, sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian
suatu pekerjaan. Sebaliknya, jika komunikasi terhambat, arus informasi pun
tersendat, dan akibatnya tentu akan membuat suatu pekerjaan juga terlambat
diselesaikan.
Dalam konteks dunia kerja, arus komunikasi antara atasan, bawahan,
dan sesama rekan kerja (peer) bahkan dengan pihak yang terkait dalam
kegiatan suatu pekerjaan akan sangat berdampak pada kinerja semua unsur yang
ada dalam lingkungan dunia kerja tersebut. Oleh karena itu siapapun yang
memasuki dunia kerja harus menyadari dan memahami pentingnya efektivitas
komunikasi dalam menjalin hubungan yang sehat di lingkungan tempat
beraktivitas.
Dennis Murphy dalam bukunya Better Business Communication,
sebagaimana dikutip oleh Drs. IG Wursanto (1994) dalam buku Etika Komunikasi
Kantor mengatakan : “Communication is the whole process used to reach other
minds” (Komunikasi adalah seluruh proses yang digunakan untuk mencapai
pikiran-pikiran orang lain). Jadi komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Dimana itu semua dalam upaya
menyampaikan pesan, pendapat, perasaan, atau memberikan berita atau informasi
kepada orang lain. Berita atau informasi itu dapat berupa perintah, saran, dan
pendapat, baik dalam bentuk ucapan langsung maupun dalam bentuk tulisan,
gambar, kode, atau lainnya yang berupa pengumuman, edaran, dan lain sebagainya.
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi, antara lain :
Komunikasi
adalah
suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa
(lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan.
Komunikasi
adalah
suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang
atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan
efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Komunikasi
adalah
sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan
manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk
memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu
tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam
berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah
pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.
118
b. Tujuan Komunikasi Perubahan sikap [attitude
change]
Perubahan
pendapat [opinion change]
Perubahan
perilaku [behaviour change]
Perubahan
sosial [social change]
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di
sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak
perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat
disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Keempat tujuan tersebut
adalah :
Mengenal
diri
Menemukan salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan
diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda
belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya,
persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari
tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam
perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita
memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku
kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita
ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini
membantu kita merasa “normal.”
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui
proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap,
pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita
mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita
dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri
kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga
memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang dipenuhi objek, peristiwa,
dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi
untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan
ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat
dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita
peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi
dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau
menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
Untuk
berhubungan
119
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan
dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita
ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan
menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita
untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman
dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda
berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda
berinteraksi dengan mitra kerja.
Untuk
meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah
sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang
diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin
anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan
melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang
pesan-pesan di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja
pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan
dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan
persuasi antar pribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam
perjumpaan antar pribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku
orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit
yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata
kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam
gagasan tertentu, dan sebagainya.
Untuk
bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film
sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi
kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan
sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya
hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk
mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.120
c. Macam - Macam
Komunikasi
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain
karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang
memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua
orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali
berbagai cara penyampaian informasi.
Menurut
cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi : a.
Komunikasi Lisan Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi
oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua
orang.
Yang
terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi
lewat telepon dan sebagainya.
b. Komunikasi Tertulis Naskah, yang biasanya
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
Gambar
dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Komunikasi
Menurut Kelangsungannya
Menurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Langsung
Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi
oleh jarak.
b. Komunikas Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau
bantuan alat-alat atau media komunikasi.
Komunikasi
Menurut Prilaku
Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata
caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja
perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.121
b. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan
yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan
resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau
perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
c. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun
perusahaan, dan sebagainya.
Komunikasi
Menurut Maksud Komunikasi
Menurut maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Memberi Prasaran
d. Wawancara
e. Memberi Perintah atau Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor
penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan
keberhasilan proses komunikasinya.
Komunikasi
Menurut Ruang Lingkup
Menurut Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai
berikut :
a. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Komunikasi
vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan,
misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
Komunikasi
horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi / kantor diantara
orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar .
Komunikasi
diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara
orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur
vertikal.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan
dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
Ekspose,
pameran, promosi dan sebagainya
Konperensi
pers
Siaran
televisi, radio dan sebagainya
Bakti
sosial, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian,
kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
Komunikasi
Menurut Aliran Informasi
Komunikasi menurut Aliran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi satu arah ( simplex ),
komunikasi yang berlangsung satu pihak saja ( one way Communication ).
b. Komunikasi dua arah Komunikasi yang
bersifat timbal balik ( two ways communication ).
c. Komunikasi ke atas, komunikasi yang
terjadi dari bawahan kepada atasan.
d. Komunikasi ke bawah, komunikasi yang
terjadi dari atasan kepada bawahan.
e. Komunikasi kesamping, komunikasi yang
terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi
Menurut Jaringan Kerja
Didalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi akan
terlaksana menurut system yang ditetapkan dalam jaringan kerja. Komunikasi
menurut 123
jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi jaringan kerja rantai,
komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando
sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran,
komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
c. Komunikasi jaringan bintang, komunikasi
ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.
Komunikasi
Menurut Peranan Individu
Dalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi
keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
a. Komunikasi antar individu dengan individu
yang lain, komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal,
yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi
individu yang lain.
b. Komunikasi antar individu dengan
lingkungan yang lebih luas, komunikasi ini terjadi karena individu yang
dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antar individu dengan dua
kelompok atau lebih, komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara
dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi
penyelaras yang harmonis.
Komunikasi
Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi
Komunikasi menurut Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan
menjadi :
a. Komunikasi Perseorangan, komunikasi yang
terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi
tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
b. Komunikasi Kelompok, komunikasi yang
berlangsung dalam suatu kelompok atau grup tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. Komunikasi ini lebih
terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.
Unsur-unsur
Komunikasi
Seringkali komunikasi antara dua orang atau lebih tidak berjalan
dengan baik karena mereka dapat saja menggunakan satu istilah atau kata yang
sama, akan tetapi mempunyai arti yang berbeda. Hal yang pertama dilakukan
adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus
memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu
pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga
memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan
mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan
diskusi.
Untuk itu dalam proses komunikasi perlu memperhatikan unsur-unsur
yang mutlak harus dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi
tidak akan terjadi.Komunikasi meliputi 6 unsur, kemudian dikenal dengan formula
5 W + 1 H, yakni :
Komunikator
= who [communicator, source, sender]
Pesan
= says what [message]
Komunikan
= to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
Konteks
= in what contexs
Media
= in which channel [channel, media]
Efek
[effect, impact, influence]
Penjelasan :
Komunikator/Sender
Komunikator/sender/pengirim adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada komunikan. Tanggung jawab dari seorang Komunikator/
sender/pengirim adalah:
a. Mengirim pesan dengan jelas
b. Memilih channel/saluran/media yang cocok
untuk mengirim pesan
c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah
diterima dengan baik
Untuk itu komunikator dalam menyampaikan pesan/informasi/berita
harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia
sampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya.
Pesan/Messege
Pesan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa gagasan,
pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang
lain atau dari satu lembaga ke lembaga lain, dari satu orang ke lembaga lain.
Komunikan/Receiver
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam
bentuk komunikasi. Tanggung jawab penerima pesan adalah:
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti
dengan baik dan benar akan pesan yang diterima
b. Memberikan umpan balik (feedback)
pada pengirim untuk memastikan pembicara/pengirim bahwa pesan yang telah
diterima dan dimengerti.
Konteks
Konteks komunikasi banyak dipengaruhi faktor psikologis dan
fisikal, banyak konteks komunikasi yang sengaja dibuat untuk memungkinkan
terjadinya komunikasi bisnis. Variabel konteks sangat penting dalam kegiatan
dan proses komunikasi bisnis, karena konteks sangat mempengaruhi keberhasilan
komunikasi.
Saluran/Media/Channel
Media adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan
pesan. Media ini dapat berupa telepon, faximile, surat, internet, e-mail dan
lain sebagainya.
Efek/Respon/Tanggapan
Digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi. Variabel efek
ini tidak selalu langsung terjadi atau dilihat hasilnya, tetapi terkadang
tertunda dan membutuhkan waktu yang sulit dibatasi. Oleh karena itu, anda tidak
usah terburu-buru untuk mengevaluasi bahwa komunikasi yang anda lakukan tidak
berhasil atau belum berhasil.
Dalam praktek komunikasi, channel/media tidak selalu diperlukan
oleh komunikator. Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa
medium, dimana isi pesan komunikator sampai pada komunikan tanpa melalui media
dan feedback dari komunikan kepada komunikator juga tidak melalui media.
Proses komunikasi ini disebut sebagai komunikasi langsung atau face to
face/direct communication.126
Terdapat beberapa ciri komunikasi face to face menurut
Liliweri sebagaimana dikutip Endang Lestari dan MA Maliki yaitu:
a. Arus pesan cenderung dua arah
b. Konteks komunikasinya tatap muka
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
d. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas
terutama selective exposure tinggi
e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang
besar relative lambat
f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan
sikap
Namun demikian, di era informasi saat ini. media komunikasi
sebagai unsur yang sangat penting dalam menunjang kecepatan dan keakuratan
penyampaian informasi, hendaknya dimanfaatkan secara optimal. Terdapat berbagai
macam pilihan saluran komunikasi yang dapat dilakukan seperti melalui surat,
laporan, telegram, sms, telepon, intercome, paging, konfrensi,
orasi, faximile, e-mail, voice mail, teleconference dan
sebagainya. Pemilihan media yang tepat akan menjadikan komunikasi lebih
efektif. Dalam memilih media komunikasi hendaknya mempertimbangkan hal-hal
seperti: kemampuan komunikan menangkap informasi, kemudahan, biaya, kecepatan
informasi sampai pada komunikan, kecepatan mendapatkan feedback.
Bentuk-bentuk
Komunikasi
Pesan atau berita yang disampaikan dalam berkomunikasi bisa dalam
berkomunikasi bisa dalam berbagai bentuk. Dimana bentuk pesan ini akan mempengaruhi
pilihan saluran/media yang cocok digunakan untuk menyampaikan berita tersebut.
Ada tiga macam bentuk berita:
a. Berita yang
bersifat Audible
Berita yang bersifat Audible adalah berita yang dapat
didengar, baik langsung maupun tidak langsung misalnya melalui sarana telepon,
radio, lonceng, ataupun sirine.
b. Berita yang
bersifat Visual
Berita yang bersifat Visual adalah berita yang dapat
dilihat, yang berbentuk tulisan, gambar-gambar, poster serta tanda-tanda
seperti sinar lampu, bendera.127
c. Berita yang
bersifat Audio-Visual
Berita yang bersifat Audio-Visual adalah berita yang dapat
didengar dan dilihat, baik melalui televise, film, pameran maupun kesenian.
Komunikasi juga mempunyai berbagai macam bentuk tergantung dari
segi mana kita memandangnya, Dari segi penyampaian pesan komunikasi dibedakan
menjadi secara lisan dan tertulis.
Dari
segi kemasan pesan komunikasi dibedakan menjadi secara verbal (dengan
berbicara) atau dengan non verbal (dengan bahasa isyarat)
Dari
segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi dibedakan menjadi
bentuk formal dan non formal
Dari
segi pasangan komunikasi komunikasi dibedakan menjadi komunikasi intrapersonal
dan interpersonal
Penjelasan :
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written)
dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi
dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses
komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau
pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan
kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan
maupun lisan, seperti :
b. Berbicara dan
Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya
disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
c. Mendengarkan dan
Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi
dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan
mendengar (listening) dan membaca (reading). 128
d. Komunikasi Non
Verbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling
mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal
memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti
memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi,
simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda,
seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan
secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan
bersifat alami
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan, yaitu:
Menyediakan
dan memberikan informasi
Mangatur
alur suatu percakapan
Mengekspresikan
emosi
Memberi
sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
Mengendalikan
atau mempengaruhi orang lain
Mempermudah
tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi
penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu
situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau
percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.
Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi
nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat
dilihat dari karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh
juga melalui ekspresi wajah dan mata.
e. Komunikasi
intrapersonal dan interpersonal
Menurut Wiryanto (2004), komunikasi interpersonal adalah
komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau
lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Sedangkan menurut
Febrina (2008), komunikasi interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua
arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara
individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain.
Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik,
dan komunikasi kelompok-kecil. Model Jendela Johari memusatkan pada
keseimbangan komunikasi interpersonal. Termasuk dalam komunikasi interpersonal
adalah :
-
Pidato
-
Komunikasi
non verbal
-
Penyimpulan
-
Parafrase
Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung
proses-proses seperti :
-
Perdagangan
-
Konseling
-
Pelatihan
-
Bimbingan
-
Pemecahan
Konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin
dalam bidang psikologi, terutama analisis transaksional. Komunikasi ini dapat
dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat malu, dan
lain-lain.
Keterampilan
Dasar Berkomunikasi
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara
efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus
menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara;
d. mendengar
Persentase penggunaan saluran komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Menulis (writing): 9%
b. Mendengarkan (listening): 45%
c. Membaca (reading) : 16%
d. Berbicara (speaking) : 30%
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak,
satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga
pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan
terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk
melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis
dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti
bagaimana menulis 130
ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara
efektif serta menjadi pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang
penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi
adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi
karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi
juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang
efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas
pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya
sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan
diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan
melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung
pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang
efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik,
kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan
berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting
Proses
Komunikasi
Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business
Communication Today, proses komunikasi ( Comunication Process )
terdiri atas enam tahap, yaitu :
a. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
b. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
c. Pengirim menyampaikan pesan.
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima menafsirkan pesan
f. Penerima memberi tanggapan dan mengirim
umpan balik kepada pengirim
Dalam proses komunikasi sebelum mengirimkan pesan, komunikator
akan terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat
diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini dinamakan encoding.
Encoding secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding
itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaannya ke dalam kode
atau lambang dalam bentuk kata-kata atau non kata, seperti raut wajah, atau
gerak-gerik.
Setelah pesan sampai pada komunikan, bila ada feedback,
maka komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan kode yang
disebut decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator. Proses
komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :131
Gambar 1: Proses Komunikasi Dasar
Proses komunikasi harus merupakan komunikasi dua arah. Yakni,
pengirim menuliskan dan mengirimkan pesan melalui media yang dipilihnya, dan
penerima pesan menuliskan kembali pesan yang telah dia terima, serta
menyampaikan bahwa pesan telah diterima dengan baik dan benat. Dalam proses
komunikasi dapat terjadi gangguan (noise) yang disebabkan oleh berita
yang disampaikan tidak jelas, sehingga penerima mengartikannya tidak secara
menyeluruh, atau gangguan lain yang mempengaruhi media komunikasi.
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan model
sirkuler.
Model
linier
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua
garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir
pada komunikan.
Model
sirkular
Pada model sirkuler proses komunikasi berawal dari sender kepada
receiver kemudian receiver memberikan umpan balik (feedback),
dan proses ini bisa berulang-ulang sehingga membentuk lingkaran.
Komentar
Posting Komentar