Contoh Puisi
Menuai Rintik Hujan
Oleh: I Wayan Juniartawan
Angin malam menyesak di benak
Membuka mata hati yang jauh berlabuh
Memandang tenang genangan tirta mengklise oase
Dalam hening malaam tak berbintang
Kidung burung tak mampu mendendang
Meragukanku akan sebuah ironi
Menata paras rindu dalam nada selaras
Untukmu hatiku tertuju
Malam dalam merindu sendu
Menatap langit berpaling sengit
Akankah kau menanti di persimpangan jalan?
Bersama gaun putih suci yang membalut raga
Iringi detik menuai rintik hujan
Bak pujangga merangkai makna
Sungguh, aku kehabisan kata!
Sendiri dalam sunyi menebar makna isi hati
Bila saja malam kembali berbintang
Kau kan kubawa pulang
Memanggul senja bersama
Dalam lembut rasa berselimut cinta
Dara, kutitipkan nada cinta dalam rerintik hujan
Tempiasnya mungkin menggetarkan hati
Setia menanti hingga esok pagi
Barangkali angan ada jawaban
Dilema Sang Pejuang
Oleh: Ayu Putu Gita Cahyani
Sengatan lentera surya
Bak mega korban api jiwa
Hembusan angin rusuhi hati
Tarikan nada lontarkan harmoni
Hentakkan langkah kaki
Iringi sang pelangi
Tubuh mencair
Temani badan ini
Asap-asap sang maut
Gelapkan indra
Bisingnya kota
Sakiti telinga kelinci ini
Wajah-wajah suci nan ayu
Jadikan dilema
Keserasian, kesejajaran, dan kekompakan
Teriaki setiap sudut bangunan tua
Setiap nadi dalam darah
Komentar
Posting Komentar